Indonesia menargetkan kedatangan 7,7 juta turis pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Menbudpar Jero Wacik akan mempromosikan sejumlah daerah wisata unggulan.
Sejumlah daerah unggulan wisata baru itu antara lain Sumatera Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Belitung, Batam-Bintan. Sementara di Jawa, mencakup hampir semua daerah wisata di Pulau Jawa.
Sebagai langganan daerah wisata, Bali pasti tidak ketinggalan. Kemudian ditambah Lombok, NTB, Timor dengan Komodonya dan Papua.
“Untuk Papua, di sana ada Sentani, Lembah Baliem, dan Raja Ampat,” kata Wacik. Selain itu, juga Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara (Wakatobi).
Ditanya apakah hal itu terkesan terlalu banyak dan tidak fokus, Jero menegaskan bahwa semua daerah potensi wisatanya harus didorong untuk hidup dan diperuntukkan bagi wisawatan baik secara horizontal maupun vertikal.
“Turis itu senang macam-macam, ada turis suka pantai tenang dan ada juga yang suka ombak besar. Jadi, semua kita kembangkan,” katanya.
Pangsa pasarnya, kata Jero, juga semuanya digarap mulai dari kelas bawah hingga elit. “Di Bali itu ada turis yang nginapnya semalam 2000-3000 dolar AS atau sekitar Rp20-30 juta, tapi ada juga yang kelasnya losmen isi empat orang. Itu pun ada pasarnya. Jadi, semua kita buka,” katanya.
Sumber: Media Indonesia
Sejumlah daerah unggulan wisata baru itu antara lain Sumatera Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Belitung, Batam-Bintan. Sementara di Jawa, mencakup hampir semua daerah wisata di Pulau Jawa.
Sebagai langganan daerah wisata, Bali pasti tidak ketinggalan. Kemudian ditambah Lombok, NTB, Timor dengan Komodonya dan Papua.
“Untuk Papua, di sana ada Sentani, Lembah Baliem, dan Raja Ampat,” kata Wacik. Selain itu, juga Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara (Wakatobi).
Ditanya apakah hal itu terkesan terlalu banyak dan tidak fokus, Jero menegaskan bahwa semua daerah potensi wisatanya harus didorong untuk hidup dan diperuntukkan bagi wisawatan baik secara horizontal maupun vertikal.
“Turis itu senang macam-macam, ada turis suka pantai tenang dan ada juga yang suka ombak besar. Jadi, semua kita kembangkan,” katanya.
Pangsa pasarnya, kata Jero, juga semuanya digarap mulai dari kelas bawah hingga elit. “Di Bali itu ada turis yang nginapnya semalam 2000-3000 dolar AS atau sekitar Rp20-30 juta, tapi ada juga yang kelasnya losmen isi empat orang. Itu pun ada pasarnya. Jadi, semua kita buka,” katanya.
Sumber: Media Indonesia
No comments:
Post a Comment